Hari ini genap delapan hari sejak Piko menempuh 100 km bersama Sumi hanya untuk berada di radius yang sama dengan Mei. Kemarin Piko bawa Sumi 110 km ke arah barat, sekarang Sumi jadi ritual fisik yang ekstrim buat bikin hari sabtu dan minggu hilang karena kesibukan dan kelelahan.
Secara emosional, Piko menyadari masih sangat terikat, masih suka kepoin wa status, gak berani instal tiktok karena akan terpancing nontonin Mei lagi live, masih terucap syukur ketika hal baik terjadi pada Mei seperti saat lihat Mei posting dia dapat hadiah dari seseorang di WA status.
Namun, di saat yang sama, Piko sedang belajar untuk melepaskan keterlibatan personal, jangan atur janji bertemu, jangan rencanakan sesuatu, jangan harapkan sesuatu, karena hampir semuanya sering bertolak belakang dengan kenyataan, entah karena alasan apa Piko gak tau.
Piko selalu punya banyak pendapat untuk masalah manusia lainnya, namun selalu gagal ketika berhadapan dengan diri sendiri. Mungkin karena setiap argumen dibantah dengan argumen lainnya oleh manusia yang sama dan otak yang sama, jadi tidak ada argumen yang cukup kuat atau cukup lemah untuk dipatahkan.
0 komentar:
Posting Komentar