Piko tidur terlalu cepat semalam,
akhirnya jadi kebangun dini hari, dan punya waktu ngelamun di toilet yang sangat
panjang. Karena pikiran Piko lagi di dominasi sama moci, lamunannya ya tentang Moci.
Ingat-ingat kembali dari awal pertemuan, kemudian bikin komitmen, kemudian
masalah pertama datang yang bawa gerbong masalah-masalah gede dibelakangnya gak
putus-putus dan gak habis-habis sampai sekarang. Akhirnya jalan hidup diluar
nalar orang waras. Beratnya hidup juga gak ketahan sama pundak manusia normal,
sesak nafas lebih parah dari pada saat terkena asma, batas toleransi di buat
seluas-luasnya seakan-akan tidak bertepi.
Awal yang sungguh-sungguh
menyilaukan sekarang tertutup awan hitam. Pertanyaanya kenapa Piko masih bertahan?
Bukankah capek, sulit, berat, gak enak, menyiksa, lebih banyak sakit daripada
senang, lebih banyak sedih daripada bahagia, kalau dilihat dari sisi Moci, maka
tambahkan dengan kata-kata lebih didepannya (lebih capek, lebih sulit, lebih
berat dll kalikan dengan 100). Moci gak jadi gila saat ini masih untung,
manusia normal bisa gila atau malah bunuh diri. Masalah yang abnormal beratnya
ini di pikul oleh tubuh moci yang kecil dan sering sakit, dan kenapa Moci masih
bisa bertahan? Jawabannya sederhana, Karena “PILIHAN” (supaya lebih heboh bikin
pake capslock #sound effect jengjengjengjeng, bunyi petir, gelas pecah, kamera
zoom in zoom out ala-ala sinteron Indonesia).
Hidup adalah pilihan, kita
bergerak dari satu fase ke fase yang lain karena pilihan-pilihan yang kita putuskan sebelumnya. Ketika Moci ada
kesempatan untuk memilih tidak / tunda saat masalah pertama datang, mungkin gerbong
masalah yang saat ini tidak datang, dan berganti dengan gerbong masalah yang
lain, mungkin lebih padat dan panjang, atau lebih renggang dan pendek, tidak
ada yang tau. Dan perlukah menyesal atas
pilihan yang telah dibuat? Sudah percuma sekarang, berat dan sakitnya sudah
diterima, kalau ditambahkan lagi dengan sesal maka depresi makin tinggi. Dan
apa pilihan Piko? Piko memilih untuk mencintai Moci dan terlibat dalam masalah
yang ada di dalamnya.
Dulu piko sebut Moci burung hantu
karena alasan sederhana, karena mata Moci bulat, suka begadang. Sekarang “burung
hantu” ternyata jadi pesan buat Piko, untuk lebih tenang dalam menghadapi
situasi, lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Karena emosi Piko sering
tidak terkendali saat berhadapan dengan Moci, sering tergesa-gesa,
terburu-buru, penuh selidik, main detektif-detektifan, main polisi-polisian,
akhirnya Moci jadi lebih sesak dan gak nyaman sama Piko.
Sekarang Piko mau jadi tempat
paling nyaman buat Moci ngobrol, ketawa-ketawa, bantu kasi solusi jika Moci ada
masalah, apa yang Moci hadapin sekarang sudah sangat berat, Piko gak mau lagi
nambahin masalah.. sepertinya oretan piko bakal sering posting mulai dari
sekarang, karena cinta-cintaan (Moci menyebutnya alay-alayan) untuk sementara lebih sering dikomunikasikan disini.
0 komentar:
Posting Komentar