Sabtu, 08 November 2025

Day #6 - Kalau Rindu Gimana

Ini adalah hari ke enam, makin hari bukannya makin terbiasa, jadinya makin terasa berat, Piko harus selalu sibuk setiap saat, Jam 5 Lari Pagi, bikin sarapan sendiri dan kopi, Lanjut Ngantor sampai Malam, pulangnya baca buku atau nonton, jauh-jauhin HP, supaya gak gatel liatin status WA atau ngebuka Tikotok atau nyasar lagi ke Galery foto. 

Paling berat adalah saat malam sebelum menutup mata, otak gaduh, sampai harus minum obat tidur beberapa hari ini. 

Saat pertama bertemu Mei awalnya biasa saja, tapi enah sejak kapan, Mei dengan ajaibnya bisa bangkitkan lagi perasaan yang Piko kira udah gak mungkin pernah lagi Piko miliki, Mei jadi pusat Dunia. 

Piko begitu mengaguminya, dan karena Piko adalah orang yang gugup, untuk bisa memberanikan diri menyapanya Piko secara konstan jadi "Gak Sadar" berbulan-bulan. Piko selalu memulai Percakapan, walaupun tertatih-tatih, mungkin hanya ucapan selamat pagi, atau mengingatkan makan. Meskipun lagi dalam keadaan "Gak Sadar", jantung Piko selalu berdebar kencang setiap kali Mei balas Chat Piko, dan Mei tidak akan pernah Percaya dengan hal ini. 

Piko bahkan harus kasi tau kepada Mei bahwa Piko ADHD, karena takut Mei anggap Piko orang gila, karena terus-terusan Chat dia. Untungnya Mei baik jadi dia ngerti kondisi Piko. Piko selalu  bersyukur Mei hadir dalam hidup Piko... dan terima kasih karena telah menjadi dirinya Sendiri.

Bagaimana kalau Rindu, ada beberapa cara yang Piko lakukan, pertama Menetapkan Waktu Rindu,  ini adalah waktu-waktu ketika Piko izinkan diri Piko rasain rindu sepenuhnya, liatin foto Mei, nginat suaranya, dengerin voice note nya, tapi Piko batasi maksimal 10 menit di malam hari sebelum tidur. Setelah waktu itu berakhir dan masih rindu, Piko lanjut dengan Nulis. jadilah Blog ini aktif kembali.hehe



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.