Pertanyaannya apakah Piko gak senang punya tema? Nggak juga.. udah beberapa kali Piko coba, namun bergaul terkadang cukup sulit. Masa kuliah sebenarnya bisa dibilang agak lumayan, Piko punya teman-teman grass-road (kaum manusia tersisih), punya hobi aneh-aneh, sama-sama suka heavy metal, karakter hampir sama.. tertutup namun kreatif.
Memasuki dunia kerja, sebenarnya mudah-mudah sulit lagi bagi kaum tersisih ini, harus siap tidak diajak dalam berbagai kegiatan, pasti tidak bisa menjilat bos, dan kalau gak pintar-pintar amat tertindas dan karirnya gak maju-maju. Keuntungannya pengeluaran sedikit jadi bisa nabung, konsentrasi kerja tinggi (gak ada kegiatan lain selain kerja), kalau kebetulan hobinya membaca banyak dapat ilmu terapan.
Karena memang niat ke Jakarta buat cari kehidupan, mulai dari kantor Piko yang pertama, piko fokus, sangat fokus bahkan terlalu fokus untuk kerja. Interaksi social yang dibentuk adalah dalam tataran professional atau bisnis. Career Road-Map pun sudah direncanakan sejak tahun pertama, dengan siklus dua tahunan untuk lompatan karir (jika bertahan di perusahaan yang sama target karir tidak tercapai, lompat ke perusahaan lain), dengan target di usia 30 tahun minimal sudah menduduki level manager di perusahaan besar. Tercapaikah? Tuhan kabulkan doa dan usaha piko, target jadi manager tercapai, bahkan April 2014 nanti Piko di promosi jadi Division Head.
Terbiasa hidup sendiri dan kecanduan kerja bikin Piko makin dinilai aneh oleh banyak orang, gelisah ketika nongkrong apalagi liburan, dan tenang ketika sedang hadapi pekerjaan. Namun piko sama sekali tidak terganggu dulunya.
Sabtu – Minggu sepi? tulis buku, baca buku, bikin sesuatu, kerjakan apapun buat habisin waktu.. lama-lama jadi mati rasa, gak peduli sama orang lain, gak pernah hadirin acara keluarga, jarang telpon orang tua dan saudara, sibuk sendiri sepanjang hari sepanjang tahun. Lagi butuh pelukan untuk merangsang serotonin? Pergi ke tempat gelap, konsumsi serotonin untuk stok satu bulan, Inilah akhirnya yang pertemukan Piko dengan Mochi.. tanpa bisa di tahan-tahan hadirkan kesadaran lain dalam diri Piko, Piko selama ini tidak hidup, hanya mengisi waktu sepenuh-penuhnya menunggu mati :D
Di Part 2 nanti Piko ceritain bagaimana rasanya Hidup itu, tentu saja dari sudut pandang Piko :D
0 komentar:
Posting Komentar