Mungkin ini terdengar membosankan, LAGI LAGI.. Piko yang sekarang udah gak muda lagi.. LAGI LAGI... GILA LAGI?? Ya, mungkin.. tapi Gila adalah istilah yang tepat, ketika orang-orang seumuran Piko udah mulai bijaksana, I'm NOT!... jauuuh banget dari Bijaksana. Mawas diri? Apa itu??
Sampai jadi renungan selama beberapa bulan ini,apakah sosok Piko in real life adalah AlterEGO, cuma seseorang yang pake Topeng tunjukan wajah serius kemana-mana, citranya disiplin, rajin, bicara seperlunya, berteman cuma yang penting-penting aja, anti nongkrong, bertindak tepat, ayah yang baik, suami penurut.. apakah semua itu Palsu? Karena jika itu asli kenapa Piko tidak bahagia? kenapa sosok Piko selalu mengintip dari belakang dan menatap sedih? kenapa selalu bahagia jika Piko adalah Piko dan bukan Piko in RealLife? (paragraph ini bikin pusing ya?, kira-kira gaduhnya otak begitu, tapi untungnya ini cuma satu paragraph, Piko bisa mengalami gaduhnya otak 24 Jam)
Anyway ada 2 point yang pengen piko tulis hari ini
a. Bintang
Dalam lembaran hidup Piko ada beberapa pertemuan dengan sosok yang mungkin bisa dibilang bawa pengaruh besar dari cara bersikap, pengalaman hidup dan lain sebagainya.
Edward (ini Perempuan ya) ini adalah Bintang pertama, dia adalah pejuang, mandiri dan hidup bukan untuk diri sendiri, Piko hadir dalam perjuangan hidupnya diawal-awal sampai akhirnya dia Sukses dan sekarang Rajin Zumba.. haha
Mochi adalah Bintang kedua, dia pernah menjadi segalanya, dan seperti bintang, kadang dia kelihatan dari bumi, kadang dia tertutup Awan, tapi dia selalu ada, dia adalah pejuang, mandiri dan hidup bukan untuk diri sendiri.
France adalah Bintang ketiga, kami berteman sangat lama, saling support dan selalu menjaga batasan ada peraturannya: we Talk, we may Kissed but we only do Sex if we are in Love, and setelah sepuluh tahun we suddenly in Love and we do have sex cuma sekali. setelah itu kami saling menyadari bahwa ini tidak akan baik untuk France, so we decide to end it up, dia adalah pejuang, mandiri dan hidup bukan untuk diri sendiri
Dan ketika Piko pikir tidak akan pernah lagi bertemu dengan Bintang, karena berkesempatan untuk berpapasan dengan Edward, Mochi dan France menurut Piko adalah keajaiban, di usia tua YANG SUDAH TIDAK MUDA INI, Piko secara ajaib ketemu Mei.. My Uthopia, dia adalah pejuang, mandiri dan hidup bukan untuk diri sendiri
Dan YA, garis besarnya dari seluruh Bintang adalah pejuang, mandiri dan hidup bukan untuk diri sendiri. semuanya adalah sosok yang rela berdarah-darah demi orang yang dia cintai
b. Pemimpi
Pertama kenapa Mei adalah Uthopia karena kesempatan untuk bisa dekat dengan Mei adalah 0.00001% dan Kedua kenapa Pemimpi karena Piko walaupun cuma 0,00001% Piko bahagia hanya dengan menyapa, pada pertemuan pertama Piko tau bahwa Mei menyukai dunia Seni.
Dan dimulailah perjalanan si Pemimpi ini dengan berkesenian dimulai dengan belajar membuat lagu (yang selalu gagal, karena suara PIKO berantakan). Lagu pertama judulnya adalah Daydreamer, piko tulis lirik lagunya dan penjelsan perbait ya
Daydreamer (seseorang yang sering berpikir untuk melakukan sesuatu yang lain atau berada di suatu tempat lain, alih-alih memperhatikan apa yang terjadi di tempat mereka berada saat ini) Ini menjadi judul lagunya, karena premis dari lagu itu keseluruhan adalah tentang gue yang sering banget mikirin lo, lagi kerja, lagi gak ada kerjaan, lagi main dll. Dan ini sering baget.. ganggu banget bahkan! Harus ada alasan dong kenapa gue jadi sering mikirin lo Cumi. kadang mikirin alasannya ini juga habisin waktu gue, karena pertanyaan dan jawabannya bakal berulang kali muter di otak dijawab dan dibantah. Tapi kenapa cuma galak di pikiran, bawel di Whatsapp, kepo di sosial media, kenapa bisa happy cuma liat lo di tiktok, kenapa gak ketemu....
Ini menjadi bait pertama di lagu itu, karena gue tau dengan kelemahan gue, kalau udah ambil keputusan jarang gue bakal merubahnya.. kalau kata anak sekarang “AMBIS” Jadi mungkin itulah salah satu alasan kenapa gue batasi diri buat ngajak lo jalan, kita baru ketemu tiga kali, dan gue udah jadi bapak-bapak aneh yang sering mimpi di siang bolong.
bait ini penekanan dari bait pertama tadi, ada dua bagian di lirik ini
Sollitary Journey
Gue tau gue anaknya ambis, umur gue udah gak muda, status gue juga bukan bujangan. Jadi gue harus banyak-banyak mawas diri.
Silent Track
Bagian ini menyiratkan, mengagumi lo itu gaduh di otak tapi terasa sunyi. Soalnya gue yang gila sendiri, mabok sendiri, kangen sendiri, ngayal sendiri.
Gue sengaja menggunakan istilah “Tidak ada Salju di Bulan May” supaya lo tau kalau lirik itu hanya untuk lo, dan gak ada orang lain di dunia yang pakai kata-kata itu untuk menggambarkan “False Hope” yang dilanjutkan dengan “They whisper low” ini menyiratkan otak gue bisikin pelan-pelan.. mundur bodoh.. dia gak bakal tertarik sama lo” gitu Trus gue yang bodoh ini bilang ke otak gue ‘GUE TETAP AKAN MAJU”
Ini terdengar gombal sih, tapi beneran. gue seharian mikrin lo, lagi nyetir di perjalanan pulang dari kantor gue nyanyiin lirik itu. terus malamnya gue rekam dan kirim ke lo. gak ada makna apa-apa di lirik itu, lirik telanjang langsung pada intinya. lagu itu punya banyak arti buat gue.. dan lo juga punya arti buat gue. Walaupun kita mungkin cuma berpapasan, tapi bapak-bapak ini jadi punya api lagi di hidupnya.
May udah dengar lagu dan baca tulisan diatas, tanpa ada respon sepertinya dia mual dan pingsan
Untuk Edward, Mochi dan France, doakan Piko!