Mudah untuk mengatakan, “buat Piko rasa
sayang pada Moci sudah cukup” tapi sayang tidak berbalas itu sakit.
Mudah untuk mengatakan, “carilah lelaki
terbaik untuk Lo Moci”, tapi mencintai dan tidak memiliki itu sakit.
Terbaikan, itu sakit, namun rasa sayang
dan cinta tidaklah pernah cukup, jadi bersadar dirilah, mundur satu, dua atau
tiga langkah kebelakang, berikan ruang bagi orang penting untuk duduk di kursi
terdepan, pergilah sedikit menjauh, duduklah di sudut gelap, perhatikan dari
celah sempit, cukup untuk tahu kapan harus ada, kapan harus memberikan sandaran,
papah Moci ketika dia oleng, peluk Moci saat dia hampir jatuh, sampai orang
penting kembali datang dan mengetuk pintu.
Pintar-pintar menjaga hati, jangan
kegirangan ketika WA dibalas dan ada kesempatan bisa bercanda, jangan mikir
aneh-aneh bahkan sampai sedih ketika WA gak dibalas atau telephone di reject, jangan
heran kalau tiba-tiba Moci jadi uncontactable, jangan terbang ke bulan ketika Moci
manggil sayang atau bilang cinta, jangan heboh sendiri ketika Moci sedikit
perhatian.
Kubur jauh-jauh mimpi untuk dapat
disayangi, dicintai, diperhatikan dan diutamakan. Semua mimpi itu adalah iblis
yang menjauhkan Piko dengan Moci.
Telan semua sakitnya, berteman dengan rasa
sakit itu, toh Moci sudah memberikan keleluasaan bagi Piko untuk mencintainya,
cukup untuk paham ketika diabaikan, tahu kapan waktu harus bersembunyi dalam
bayangan, tahu kapan harus merendahkan kepala sampai ketanah jika diperlukan.
Kesadaran bahwa akan hidup mencintai dan akan
selalu terabaikan ini, sudah ada sejak Juni 2014, ketika Piko menulis “Why Owl”.
Namun pada saat bersamaan saat ini Piko sudah bisa buktikan, bahwa pengertian cinta
yang Piko tulis di “Pohon Mangga I’m in love”, Desember 2013 yang lalu adalah
tepat, Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan
pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua
kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah
sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa
pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti
perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek
tersebut.
Tidak ada satupun dalam cinta yang berarti:
kamu milikku, jangan abaikan aku, atau
balaslah cintaku. Cinta itu gak kompleks, hanya perasaan satu arah. Dan Jika
kamu mencintai seseorang sampai terasa sakit, sebenarnya rasa sakit itu
tidaklah ada, yang ada hanyalah rasa cinta yang berlebih”.
Read More