Rabu, 05 September 2012

Lesson II : If You are Good at Something, Make It Perfect

Suatu hari Edward BBM Piko..                
Edward: Piko.. ada kerjaan gak buat gw? gw mau kerja nih
Piko: Serius? #merasakasihan..
Piko: Emang Income lo sekarang berapa sebulan?#beneranmaukasikerjaan
Edward: Koko gw cuma kasi 3 jt seminggu, tapi kalau ditotal-total sama yang lain-lain bisa 5 Juta seminggu
Piko: owh.. oke #belagakkalem.. #ngenyotkertaskerja


Piko cukup kaget, betapa tidak dengan pengalaman profesional selama 7 tahun, beberapa sertifikasi, puluhan sertifikat, beberapa penghargaan, S1 cum laude, S2 Universitas terbaik di Belanda, income perbulan Piko setara dengan Edward yang masa kerja-nya kurang dari 1 tahun. Karena penasaran, Piko browsing, ketemu dengan Indonesia Salary Guide 2011/10 di situs yang dikelola oleh Konsultan HR Profesional, ternyata standar gaji Piko, jika disetarakan dengan pekerja pada industri yang berbeda gak rendah-rendah amat, untuk pekerja di bidang Accounting & Finance gaji minimal seorang Finance Manager serta Senior Treasury Manager digaji Rp. 20.000.000, untuk pekerja di bidang Engineering & Technical gaji minimal Project manager adalah Rp. 20,000,000, pada Industri perbankan khususnya pada divisi Risk, gaji minimal Rp. 20.000.000 ini baru dimiliki oleh sesorang dengan pangkat Associate Vice President, dan untuk mencapai jabatan-jabatan tersebut seseorang harus memiliki pengalaman, kompetensi, integritas dan kualifikasi yang cukup tinggi, apakah pengalaman, kompetensi, integritas dan kualifikasi yang dimiliki Edward begitu luar biasa? Jawabannya.. Tidak..

Ini cukup menarik,  Apa rahasia sukses edward? Piko coba ingat-ingat kembali, Edward pernah bilang dia bekerja sebagai salah satu Commercial Sex Executive di sebuah hotel kurang dari 1 tahun, beberapa bulan yang lalu Piko ketemu Edward disana dan kami berteman sampai sekarang. Selaku CSE, Edward gak tanggung-tanggung, dia berikan Jasa yang tak terlupakan. Disamping bisa memberikan jasa yang luar biasa, Edward berbeda dengan teman-teman sejawatnya.. Edward bukan sok imut / sok manja, Edward lebih dari itu dia menggali kegelisahan serta hasrat dari customernya sebelum jasa dia laksanakan, Edward hanya jadi Edward nama panggungnya pun Edward, yang membedakan lagi Edward kuat minum.. Edward memulai karirnya juga tidak sembarangan, dia memilih tempat yang tepat pada level yang tepat sehingga kemungkinan untuk bertemu pelanggan potensial yang dapat mendukung goal dia dia, yaitu memiliki usaha sendiri dapat tercapai dengan optimal. Saat ini Edward telah jadi memiliki usaha sendiri sebagai seorang Profesional bukan lagi Pekerja, dan berhasil mendapatkan dua kontrak non eklusif dengan nilai yang cukup bagus, luar biasa bukan.

Well.. Does it ring a bell to you? Yup.. that’s it..Edward Punya Goal.. yaitu “memiliki usaha sendiri” jadi pada saat masih jadi seorang pekerja, Edward sadar atau gak sadar lakukan beberapa hal yang bikin Piko berdecak kagum, Edward gak sekolah serius-serius amat, tapi Edward tahu pasti dengan potensi dan skill yang dimilikinya. Edward bekerja pada industri dimana Potensi dan Skill yang dimilikinya dapat diterapkan secara maksimal. Pemilihan tempat bekerja pun dilakukan dengan hati-hati, Edward bekerja pada tempat yang segmen pelanggannya secara demografis, lebih dari sekedar mampu untuk membayar jasa yang di tawarkan, pada tempat bekerja ini, Edward kemudian men-target client tertentu yang berpotensi untuk menjalin kerjasama strategis non eklusif nantinya, tentu saja untuk mendapatkan target client ini Edward harus memiliki positioning yang kuat, “Courtesy and Connectivity service” Courtesy: Dalam menghadapi customernya Edward selalu bersikap jujur, Edward tidak menyembunyikan backgroundnya, nama-nya, umur-Nya atau lainnya, hal ini menimbulkan trust pada customer yang sedang dilayani dan untuk jasa / pelayanan yang diberikan oleh Edward, dia lakukan dengan passionate atau dengan sepenuh hati, perfect couresy service. Connectivity Service: Kemampuan yang dimiliki oleh Edward untuk menjalin relationship yang kuat dengan customer-nya bisa dibilang diatas rata-rata, saat melayani customer Edward bisa memenuhi lebih dari sekedar kebutuhan serta harapan customer-nya, Edward puaskan kegelisahan serta hasrat customernya, saat customer menggunakan jasa Edward, Edward bisa jadi teman, sahabat, pacar bahkan istri sekalipun bagi customernya. Tak Cuma itu, Edward berbeda, diantara teman-teman yang lain Edward paling kuat minum, dan kalau lagi mabok kemampuan Edward buat nyanyi dan dance jadi meningkat drastis..hebat bukan?? Untuk merek dagang / nama artis, dia pakai nama sendiri EDWARD sebagai jaminan pribadi atas jasa yang dia berikan. Hal-hal ini membuat Edward jadi lebih menonjol dari pada teman-teman sejawatnya, walaupun jasa yang ditawarkan relative sama. Edward punya positioning, diferensiasi dan brand yang kuat

Edward pernah bilang sama Piko.. “gw gak mau selamanya kerja disini.. gw pengen professional "punya usaha sendiri” walaupun waktu ngomong itu Edward lagi minum alcohol, tapi dia serius dengan ucapan-nya ini. Begitu ada customer menawarkan untuk kerjasama non eklusif, Edward memberikan persetujuannya, tapi tetap dengan perhitungan tertentu, tidak terburu-buru. Sampai akhirnya ada dua tawaran yang memenuhi ekspektasinya, Edward keluar dari comfort zone-Nya sebagai Commercial Sex Executive dan beralih menjadi seorang Sex Entrepreneur yang lumayan sukses, she talk the walk while she drunk, but she walk that talk with consciousness…

Kegigihan Edward dalam mengasah skill yang dia punya, kemampuan dia untuk beradaptasi dengan lingkungan, cara dia mendidik mental agar bisa jadi manusia yang luar biasa Piko acungi jempol. So..Good is never enough.. You have to make it perfect and if you plan about something…. make it happen.. Like Edward Said  “jangan terlalu banyak berfikir.. nikmatin aja”

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.