Namanya Mei
Piko sudah hidup normal sebenarnya, Mochi sudah jadi teman, France udah jadi sahabat dan kami sesekali bertegur sapa. Namun di penghujung tahun ini ada lagi sosok yang menggelitik, namanya Mei, Piko baru bertemu sekali, tapi kesannya kuat.. kuat banget!
Usia mey terpaut sangat jauh dari Piko, tapi selama 7 jam Piko bersamanya, Piko jadi minder dengan kedewasaannya, kerjakerasnya, prinsipnya dan keberaniannya, ada misteri dalam tatapannya, ada keceriaan namun getir dalam senyumnya, entahlah...
Mungkin karena Namanya Mei, dan dia lahir dibulan Mei, bulan yang melambangkan kehidupan baru sebagai awal musim Semi, ada banyak bunga bermekaran cuaca yang hanyat dan alam yang ceria, atau mungkin karena Namanya Mei, sehingga dekat dengannya serasa dekat seperti ngobrol dengan adik perempuan sendiri.
Apapun itu, hari ini Piko bawel ngobrol dengan dia, Piko ingin tau banyak dan ngobrol banyak dengan yang Namanya Mei