EDWARD - BABI-PIKO Impedit quo minus id Voluptates repudiandae kon Mauris euismod rhoncus tortor

Senin, 09 Desember 2013

Pohon Mangga, I'm in Love

0 komentar
Warning!!
Bagi yang gak cukup kuat dengan kata-kata cinta, jangan baca tulisan dibawah ini. Karena Piko lagi Cinta, dan akan banyak tulisan Cinta..


Orang mana yang cukup gila, baca buku yang ditulis oleh Psikolog yang lahir tahun 1900-an cuma karena ingin tahu, apakah dia lagi cinta atau cuma sayang, dan orang itu adalah Piko yang super naïf ini…dan menurut buku yang Piko baca, udel Piko sekarang sedang diunyeng-unyeng cinta. #merinding… “cinta” #merinding lagi.

Sebelum nulisnya ngaco, dan yang baca nggak ngaco, kita sepakati dulu arti cinta dibawah ini factor-faktor yang mempengaruhi serta gejala-gejalanya. (Jangan protes, kecuali kalau lo udah Phd, nulis buku yang diterbitkan minimal dalam 30 bahasa)

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.

Sementara Menurut Erich Fromm, seorang psikologi, psikoanalis, dan filosofi manusia berkebangsaan Jerman, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
· Perasaan
· Pengenalan
· Tanggung jawab
· Perhatian
· Saling menghormati

Erich Fromm dalam buku larisnya (The Art of Loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: care, responsibility, respect, knowledge muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai.

Setelah semua sepakat, dengan arti cinta, factor-faktor nya dan gejalanya.. sekarang Piko akan orat-oret lagi..

Sebelum Piko baca buku ini, piko yakin kalau piko hanya sayang. Dan sayang itu Aman, karena tidak harus memiliki, gak harus terlalu bertanggung jawab, gak harus kenal-kenal amat, gak harus kepo-kepo amat, selama benda atau orang yang kita sayang itu gak lagi senang atau sedih banget gak perlu “Kepo” dan hebatnya sayang.. sayang gak perlu feedback, sama seperti sayang sama Snowy (Motor Piko yang udah wafat), Moron (motor baru Piko), Blacky (Mobil Piko), Hope (rumah Piko), Roar (gitar Piko), Luna (Mac Piko), dll… Piko gak pernah berharap mereka akan bilang “sayang kamu juga” sama Piko..

Empat oktober yang lalu, piko kenal dengan si burung hantu, Piko beri nama Moci (putih, bulet, bantet, atasnya merah :D “Moci Selai Strawberry”), pernah piko tulis di blog ini. Kami akhirnya berteman baik, piko tahu dia kos dimana, kampungnya dimana, ibunya dimana, ayahnya dimana, bibinya dimana, jarak tempuh dari rumah piko ke rumahnya, tanggal lahirnya, tanggal lahir ibunya, tanggal lahir anaknya, tapi gak tau nama aslinya siapa. Karna piko gak pernah nanya. Akhirnya piko memanggil dia dengan beberapa sebutan, mulai dari moci, cumi, cuy sampai kampret.

Awalnya nyaman buat Piko sayang sama Moci, walaupun Piko tau moci gak sayang Piko tapi cukuplah, bukankah sayang nggak harus ada feedback.. jika sayang tapi berharap ada feedback itu namanya sayang yang egois. Namun sepertinya Piko jadi terlalu dalam, gak masuk akal memang, piko baru kenal Moci kurang dari 3 bulan, namun lama-lama Piko jadi sering ingat Moci, gak henti-hentinya cek keadaan moci, uring-uringan ketika moci gak bisa dihubungi, seneng banget ketika moci pura-pura bilang “sayang kamu juga” dan sikap-sikap aneh lainnya, piko yakin, pasti bukan karena Piko minjemin Koper ke moci.. pasti ada alasan lain, kenapa Piko jadi seperti Alien.

Sudah beberapa hari Piko coba abaikan sikap aneh ini, Akhir-akhir ini jadi berlebihan Piko terlalu kepo, sangaaaat kepo, sering khawatir, dan yang paling mengganggu adalah Piko berharap ada feedback dari Moci…rasa ingin memiliki moci, buat piko, hanya buat piko.. ini yang kacau. Moci sudah sering disakiti laki-laki, sulit baginya suka sama laki-laki. Apalagi sayang.. apalagi cinta. Moci terlalu sering di bohongin laki-laki, sulit baginya untuk mendengar ocehan laki-laki, apalagi percaya. Dan Piko menolak untuk ganti kelamin cuma karena sayang sama Moci.

Piko googling, gak nemu kata-kata yang tepat buat gambarin apa yang lagi Piko rasain, Piko menolak, ini bukan Cinta. Ini bukan Cinta. Ini hanya sayang, dan sayang gak harus memiliki gak harus ada feedback, satu arah cukup. Piko gak harus tahu Moci lagi dimana, mau apa, sama siapa, ada urusan apa, dll.
Setelah baca buku Erich Fromm, dan analisa faktor-faktornya, gejala-gejalanya, Piko akhirnya ngalah, Piko akui rasa aneh yang sedang Piko alami ini adalah Cinta, Piko Cinta Moci. Tapi Piko gak ada hak untuk tahu semua tentang Moci. Siang ini Piko delete Moci dari BB supaya Piko gak terlalu Kepo sama moci, dan dia jadi terganggu, dan hubungan jadi makin renggang. Namun moci malah marah, dan Moci karena memang gak pernah suka atau sayang apalagi cinta, Moci mudah jadi benci. “Moci bilang “Gue Benci Lo” dan “Ya Udah” #beres #mudah #resik #cepat.

Kahlil Gibran bilang “Cinta tak harus memiliki dan tak harus dimiliki, karena cinta hanya untuk cinta.” Piko rasa, kata-kata bijak ini telah berhasil nyelamatin ribuan pecundang seperti Piko dari Bunuh Diri akibat Cinta. Dan Piko tetap gak akan ganti kelamin walaupun Cinta, mending mati jadi pecundang Pria, dari pada mati jadi Pencundang waria.
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.